Saya pertama kali bergabung di
Plurk tahun 2010, tepatnya tanggal 1 Maret nyontek dari profil. Saat itu
medsos yang paling tren adalah Facebook dan Twitter. Seorang teman mengundang
saya untuk bergabung di sini dan sayang sekarang dia sudah tidak aktif,
dan ketika saya search untuk mencari tahu seperti apa ‘penampakannya', saya seketika jatuh cinta.
Tampilannya emang ‘nggak banget’.
Sederhana, tetapi bagi saya Plurk cukup seru dan ‘lain’ dari medsos waktu itu. Dengan layout
yang bisa diganti sesuai keinginan, membuat kita langsung teringat Friendster,
medsos yang paling buming tahun 2000-an. Dan untuk membuat perasaan ‘lebih
tersampaikan’, ada beberapa emoticons yang disediakan, tetapi ada
‘persyaratan tertentu’ bagi pengguna. Apa itu?
Namanya ‘Karma’. Bukan, ini bukan
judul lagunya ‘Cokelat’, atau perbuatan manusia ketika hidup di dunia. Karma
itu sejenis poin yang harus diraih pengguna agar tampilan plurk-nya maksimal.
Makin tinggi karma, emoticons yang didapat semakin banyak. Awalnya, karma plurk
itu sampai angka 100. Belakangan, angkanya semakin bertambah. Untuk saat ini,
karma tertinggi yang diraih seorang plurker Indonesia adalah 150. Saya juga
nggak tahu pasti sampai kapan karma ini berlanjut (langsung baper di
bagian ini)..
Tampilan Profil Plurk
|
Selain emoticons, plurk juga
menyediakan berbagai ‘aktivitas’ untuk menggambarkan perasaan kita. Ada salah
satu ungkapan yang menjadi andalan plurker sejati, yakni ‘whisper’ atau
‘bisik’. Ungkapan ini berguna bagi plurker yang ingin menyampaikan sesuatu tapi
tidak ingin diketahui sebagai dirinya. Contohnya; plurker A ingin menyatakan
perasaannya pada plurker B tanpa diketahui yang bersangkutan karena kemungkinan
besar ditolak, karena itu ia mengirim ‘whisper’.
Berbagai ‘aktivitas disediakan untuk melengkapi Plurk-mu
|
Yang unik, ‘whisper’ ini hanya
terlihat di circle pertemanan pengguna. Jadi, pastikan kamu berteman dengan
sang target sebelum melancarkan ‘bisikan’ hatimu. :D
Tampilan Plurk anonymous (kiri) dan Plurk ‘normal’
|
Meski pilihan sosmed sekarang
semakin menggila, toh saya tetap setia menggunakan Plurk. Tidak ada orang yang
akan mengataimu ‘alay’ jika kamu apdet status begini, "Huft, hujannya kok
belum reda ya? (emoticon sedih)" Jika di medsos lain, dalam waktu sepersekian
detik statusmu akan di-capture dan jadi bahan meme orang iseng.
Hai plurkers
BalasHapusHai!!! :))
Hapusmantul
BalasHapus